Apa yang kurasa, mungkin tak sama dengan apa yang telah kau persepsikan
Bagaimanapun, tertakdir seperti ini membuatku berpikir kembali
Dimana telapak kaki ini kujejak
Langit mana yang harus kutatap
Dan hati mana yang sebaiknya kujaga
Terluka. Tanpa darah.
Hanya tetesan asin bening yang mengalir, dalam sepi sendiri seperti lalu
Mengharap seseorang peka, hah?
Kurasa hanya sebatas pengharapan, berkarat tanpa balas
Nikmati saja perih ini
Mungkin ada pelangi di ujung sana
Yang selalu datang setelah langit menangis
Meski hanya seperti bias,
Semoga harapan-harapan bertemu setiap jawaban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar