Minggu, 16 April 2017

Rasa dan Pelangi

Apa yang kurasa, mungkin tak sama dengan apa yang telah kau persepsikan 
Bagaimanapun, tertakdir seperti ini membuatku berpikir kembali
Dimana telapak kaki ini kujejak
Langit mana yang harus kutatap 
Dan hati mana yang sebaiknya kujaga 

Terluka. Tanpa darah. 
Hanya tetesan asin bening yang mengalir, dalam sepi sendiri seperti lalu
Mengharap seseorang peka, hah?
Kurasa hanya sebatas pengharapan, berkarat tanpa balas

Nikmati saja perih ini
Mungkin ada pelangi di ujung sana
Yang selalu datang setelah langit menangis 
Meski hanya seperti bias, 
Semoga harapan-harapan bertemu setiap jawaban 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar