Waktu SMP aku pernah pengen jadi penulis, berniat untuk setidaknya menyelesaikan satu buku. Mau itu novel. kumpulan cerpen atau puisi. Mungkin karena terpengaruh dengan hobiku membaca. Dan aku merasa menjadi penulis adalah sesuatu yang keren. Aku yang dulunya begitu suka dengan buku, meski dengan segala keterbatasan akses untuk mendapatkan buku yang aku suka.
Masih ingat masa SD dimana buku favoritku adalah buku pelajaran Bahasa Indonesia. Didalamnya selalu saja banyak cerita. Dan ketika ayah atau mamak perrgi oleh-oleh yang aku minta adalah majalah Bobo, yang seumuran dengan aku pasti tau majalah yang satu ini. Ah, nostalgia~
Zaman berubah, dan kurasa sedikit banyak aku juga.
Sekarang, aku lebih banyak membaca melalui gadget. Walaupun tetap sensasi memegang buku cetak jelas berbeda dengan memegang gadget. Jika ada kesempatan untuk membeli buku biasanya tidka akan cukup hanya dengan satu buku. Dan seringnya butuh berbulan-bulan bagiku untuk menyelesaikannya.Bukan karena bukunya terlalu tebal atau berat, melainkan karena aku terkadang lupa.
Sejujurnya aku ingin kembali menjadi pecinta buku seperti dulu. Yang tidak akan bisa tenang kalau belum membaca setidaknya satu buku dalam satu hari. Yang melahap bacaan seperti pecinta es krim menikmati es krim terbaik di meja makan.
Keinginan menjadi penulis juga masih ada. Meski dengan frekuensi menulisku yang terjun bebas menumpul, kosakata yang rasanya makin hari makin sedikit.
Sebelum ke Sibolga aku juga berniat untuk menyelesaikan semua draft tulisan di laptopku, dan sampai sekarang perkembangannya sangat tidak signifikan.
Butuh konsistensi, dan aku mengakui aku masih belum memilikinya. Salah ada padaku.
Banyak membaca dan banyak menulis. Aku butuh itu.
Sibolga, 26 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar